Selasa, 10 Maret 2009

Teantang Hammam dan Sastra


Saya ini terlahir tertera nama "HAMMAM FATHULLOH", yang kurang lebih bermakna "orang yang mempunyai cita-cita luhur, dan menginginkan cita-cita tersebut diijabai oleh Allah SWT".

Saya seneng dengan sastra, terlebih dunia sufi. Banyak hal yang bisa kita ambil dari sebuah sastra. Salah satunya sastra bisa menjadi mediasi untuk bertaqarrub ila Allah. Saya berkeyakinan Al-Qur'an lah sastra yang paling tinggi. Saya banyak terinspirasi dari ayat-ayat Al-Qur'an untuk menciptakan sebuah seni, ataupun sastra baru.

Saya terlahir dalam lingkungan pesantren, abah saya (KH.Moch.Burhanuddin HB) dan umi saya (Hj. Sri Wahyuni) serta kakak-kakak saya (Hanik Nur Kholida,S.Sos.I dan Hamka Hakim,Lc), alhamdulillah selalu mendukung saya dalam proses pembelajaran sastra, meskipun hanya secara otodidak. Di lingkungan pesantren banyak sekali kitab-kitab kuning yang mempunya nilai sastra sangat tinggi, sekalipun kitab kuning tersebut berisi tentang study keilmuan. Seperti kitab karangan Jalaluddin Ar Rumi, dan kitab-kitab buatan orang Indonesia seperti, Emha ainun Nadjib, Gus Mus, dll.

Sekali lagi Sastra adalah satu kesatuan dengan yang namanya seni. Seni adalah sebuah kegiatan yang mengandung dan menghasilkan sebuah keindahan. Dan keindahan adalah suatu hal yang sangat disukai Allah. Jadi mari....dengan sastra kita dekatkan diri kita menuju Allah. Karena kita milikNYA dan akan berpulang kepadaNYA pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar